Korea mulai berkembang pesat pada periode dinasti Goryeo (918-1392) dan mencapai puncak kemasannya pada periode Dinasti Joseong (1392-1919) yang membuat banyak perubahan di berbagai aspek, salah satunya adalah hangul (alphabet korea).
Perpecahan Korea mulai terjadi pada saat penjajahan Jepang pada tahun 1910. Setelah Jepang menyerah pada sekutu pada akhir perang dunia II, pada waktu itu PBB menyerahkan semenanjung korea bagian utara kepada uni soviet dan korea bagian selatan kepada Amerika Serikat. Sebenarnya pengaturan ini yang dilakukan oleh PBB bersifat sementara namun menjadi permanen karena terjadi perang dingin. Nah pada tahun 1948 Korea Selatan membentuk pemerintahan baru yang beribukota di Seoul, tak lama Korea Utara juga mengumumkan pendeklarasiannya dengan ibu korea Pyongyang. Dua tahun setelah itu Korea Utara menyerang Korea Selatan dengan peralatan milik Uni Soviet yang berakhir dengan kesepakatan pembatasan wilayah kedua Negara yang disebut Demiliterized Zone atau DMZ selebar 4 km. Sampai sekerang sebenaranya hubungan antara kedua Negara ini tidak harmonis, maka dari itu tidak heran bahwa di Korea Selatan menerapkan wajib militer kepada pemuda di Negara tersebut. Kalau ketegangan kedua Negara ini terjadi kembali bisa jadi terjadi perang dunia ketiga. Ha ha. Mudah2 an tidak terjadi ya, pokoknya damai. Oke berikut ini merupakan beberapa fakta mengenai Korea Selatan:
Korea yang terdiri dari semenanjung serta 3200 buah pulau yang besar dan kecil, terletak di bagian timur laut dari benua Asia. Korea tereletak bersebelahan dengan wilayah laut, Rusia dan Cina dari arah ke utara, serta berhadapan dengan Jepang dari arah selatan.
Lokasi di garis Lintang Utara dan Bujur Barat
Korea berada di semenanjung sebelah Selatan Benua Asia Timur, yaitu pada garis Lintang Utara 33°-38° dan 124°-132° Bujur Barat.
Luas Wilayah
* Total Luas Semenanjung Korea : 222 ribu 300㎢
* Luas Teritorial Korea Selatan : 99 ribu 600㎢ (45% dari total luas Semenajung Korea)
Ciri khas Bentuk Geografis
Negara Korea berbentuk semenanjung yang memanjang dari utara ke selatan, namun jarak dari timur ke barat lebih panjang apabila pulau-pulau yang kecil juga dimasukkan. Panjang semenanjung Korea lebih kurang 840km dari selatan ke utara dan 1.200km dari timur ke barat.
Korea terdiri dari bukit-bukit dan gunung-gunung yang mengelilingi hampir 75% dari kawasannya. Bukit-bukit rendah menjadi ciri utama di daerah selatan dan barat, serta gunung-gunung yang lebih tinggi terdapat di daerah timur dan utara.
Gunung dan Sungai
Gunung yang paling tinggi di seluruh semenanjung Korea, adalah Gunung Baekdu(2.744m), sedangkan Gunung Hanla(1.950m) paling tinggi di Korea Selatan.
* Sebagian besar sungai-sungai di Korea mengalir dari timur ke barat.
* Sungai yang paling panjang di seluruh semenanjung Korea, adalah Sungai Amnok(790,7km) dan sungai yang paling panjang di Korea Selatan adalah Sungai Nakdong(525,15km). Selain itu, sejumlah sungai memiliki panjang melebihi 400km, seperti Sungai Duman (431,1km) dan Sungai Daedong(450,3km) di Korea Utara, dan Sungai Han(514,4km) dan Sungai Geum(401,4km) di Korea Selatan.
Garis Perbatasan
Sungai Amnok dan Duman memisahkan semenanjung Korea dari Cina dan Rusia di utara. 3 bagian semenanjung Korea berhadapan dengan laut, yakni dengan Jepang di Laut Timur, dengan Cina di Laut Barat dan dengan samudera Pasifik di Laut Selatan.
Iklim di Korea
Keistimewaan
Iklim di Korea bersifat iklim benua dan juga iklim samudra. Perubahan 4 jenis musim sangat jelas, hingga panas dan lembab di musim panas, sedangkan dingin dan kering di musim dingin.
4 Jenis Musim
* Musim Panas
Masa yang paling panas dalam setahun, mulai bulan Juni hingga Agustus. Pada bulan Agustus suhu rata-rata berkisar 25,4℃. Karena 3 bagian semenanjung Korea dikelilingi laut, hingga musim panas sangat sesuai dengan olahraga di laut. Musim berenang di pantai merupakan bulan Juli dan Agustus.
* Musim Dingin
Masa yang paling dingin dalam setahun, mulai bulan Desember hingga bulan Pebruari. Suhu rata-rata berkisar -8℃ di daerah Utara, dan 0℃ di daerah Laut Selatan. Di musim dingin masyarakat Korea bisa menikmati olahraga di musim dingin dan pariwisata salju. Di kawasan pegunungan daerah timur, salju cukup banyak turun, hingga daerah permainan ski dan kawasan papan luncur salju dapat dinikmati mulai bulan Desember hingga bulan Pebruari.
*Musim Semi dan Musim Gugur
Di musim semi mulai bulan Maret hingga Mei, dan musim gugur mulai bulan September hingga Nopember, tidak dingin dan juga tidak panas, hingga sesuai untuk berjalan-jalan. Di musim semi hujan relatif lebih banyak turun daripada di musim gugur, namun suhu udara cukup enak dan pemandangan disertai bunga dan pohon-pohon, indah sekali, jadi sesuai untuk berjalan-jalan. Di musim gugur udara sangat cerah, hingga paling sesuai untuk berjalan-jalan. Oleh karena itu, kebanyakan festival dan acara olahraga diselenggarakan di musim gugur.
Curah Hujan
Curah hujan rata-rata per tahun 1260㎜. 50% hujan dari seluruh curah hujan, turun mulai bulan Juni hingga awal bulan September.
*Musim Hujan
Mulai akhir bulan Juni hingga pertengahan bulan Juli merupakan musim hujan di Korea.
Suhu Udara Rata-rata Setiap Bulan (di Seoul selama 30 tahun lalu/unit=℃
Monat \t1 \t2 \t3 \t4 \t5 \t6 \t7 \t8 \t9 \t10 \t11 \t12
Temp. in ℃ \t-2.5 \t-0.3 \t5.2 \t12.1 \t17.4 \t21.9 \t24.9 \t25.4 \t20.8 \t14.4 \t6.9 \t0.2
Bencana Iklim
* Cirikhas : Bencana di daratan seperti gempa bumi, jarang terjadi, sebagian besar bencana alam adalah seperti topan, hujan deras, salju lebat, musim dingin yang hangat, kerugian akibat cuaca dingin dan sebagainya.
* Topan - Diantara sekitar 28 topan yang terjadi setiap tahun di samudra Pasifik Utara, 2~3 topan yang melewati semenanjung Korea menimbulkan bencana.
* Hujan Deras - Biasanya hujan deras membawa bencana di musim panas. Kini kerugian akibat hujan deras cenderung semakin sering terjadi.
* Banjir - Meskipun pengendalian banjir lancar dilakukan berkat adanya pembangunan bendungan multiguna, namun terkadang terjadi kerugian banjir akibat hujan deras, musim hujan yang panjang dan sebagainya.
Warga Korea
Bangsa Tunggal
Republik Korea merupakan negara bangsa tunggal. Akhir-akhir ini jumlah orang asing yang tinggal di Korea semakin meningkat, maka memperlihatkan kecenderungan untuk menjadi negara multibangsa, namun Korea secara dasarnya bersifat kuat sebagai negara bangsa tunggal. Meskipun demikian, bangsa Korea tidak eksklusif, tetapi berusaha aktif menerima warga asing.
Bangsa Korea
*Definisi
Bangsa Korea menunjuk bangsa yang memakai bahasa Korea dan hidup di bagian timur Manchuria, yaitu semenanjung Korea. Bangsa Korea tergolong ras kulit kuning dan bahasa Korea tergolong dalam rumpun bahasa Altaik.
* Asal-muasal
Salah satu suku Ye Maek diantara suku Tungusik di masa kuno di wilayah Asia, berkembang menjadi bangsa Korea. Suku Ye Maek maju ke bagian timur dari daratan di zaman Batu Baru, kemudian bermukim di kawasan berbukit semenanjung Korea dan bagian timur Sungai Amur. Menurut catatan Cina, bangsa Korea dicatat dengan 'Dongi'. Sebagai suku totem yang memuja beruang, bangsa Korea bekerja di bidang pertanian dan perburuan, namun makin lama makin mapan sebagai bangsa pertanian. Negara pertama adalah Kojosun yang didirikan oleh Dangun.
Warga imigran
Konsep Bangsa Tunggal Yang Semakin Diberubah
Setelah jumlah emigran sekarang ini meningkat, istilah 'bangsa tunggal' juga berubah dari makna yang tertutup di masa kuno, menjadi makna yang terbuka di masa modern. Dengan kata lain, konser bangsa tunggal di Korea bermakna menjadi harmonis sambil hidup bersama tanpa perbedaan warna kulit, dan negara asal.
imigran setelah Menikah dan Tenaga Kerja Asing
Para emigran terdiri dari warga yang menikah dengan warga Korea dan tenaga kerja asing. Mereka yang datang ke Korea untuk mewujudkan 'Korean Dream', semakin mapan sebagai unsur pokok masyarakat Korea setelah bekerja dan membentuk keluarga baru. Menurut Direktorat Jendral Statistik Nasional Korea, 39 ribu 700 warga Korea menikah dengan warga asing di tahun 2006 dan menempati 11,9% dari seluruh pernikahan di Korea.
Agama
Republik Korea menjamin kebebasan agama, sehingga bebagai jenis agama aktif berkembang di Korea.
Sejarah Singkat Agama Korea. Agama primitif di masa purba yang diketahui dari mitologi kuno, menganggap langit sebagai Tuhan teragung, yakni sesuatu yang melebihi segala hal. Hwanin atau Hwanung yang muncul dalam mitologi Dangun yang merupakan mitologi pendirian Korea, berarti langit atau Tuhan. Setelah itu, agama bersifat jampi untuk mengejar keberuntungan, menguasai dunia agama Korea. Namun, setelah masa 3 Kerajaan, agama Budha, agama Konfuchu dan sebagainya diperkenalkan, sistem agama berdasarkan konsep agama untuk mengejar keberuntungan, mapan di Korea. Selama masa 3 Kerajaan, masa kerajaan Silla Bersatu dan masa kerajaan Koryo, yakni hingga abad ke-12 lalu, agama Budha berkembang sebagai agama untuk masyarakat awam sedangkan agama Konfuchu sebagai konsep politik, namun memasuki kerajaan Chosun, agama Konfuchu didorong berkembang, sedangkan agama Budha ditahankan. Di masa akhir kerajaan Chosun, agama Kristin dimasuki, serta agama Chondo yang didirikan oleh Choi Che-wu di Korea pada tahun 1859, agama Jengsan yang didirikan oleh Kang Il-sun di Korea pada tahun 1902 dan sebagainya, dilahirkan.
Di masa modern agama Budha dan agama Kristin mapan sebagai agama utama, sedangkan agama Daejonggyo, agama Dangun dan sebagainya sebagai agama minor, serta shamanisme juga berakar bagi masyarakat awam.
Jumlah Pemeluk Agama Korea
Jumlah pemeluk agama di Korea berkisar 24 juta 970 ribu orang di tahun 2005 (menurut hasil sensus Direktorat Jendral Statistik Nasional), yakni mencapai 53,1%. Jumlah warga Korea yang belum memiliki agama berkisar 46,5%.
0 comments:
Posting Komentar